Gambar: https://www.google.com – Prosesi Jumat Agung di Konga
Pada hari Minggu Paskah dilaksanakan Prosesi Alleluya pada malam hari. Prosesi ini diikuti oleh semua umat mulai dari orang tua, orang muda dan anak-anak. Prosesi Alleluya mengusung arca Maria Alleluya. Sebelum prosesi, umat menjemput arca Maria Alleluya dari Tori Maria Alleluya untuk diantar ke Gereja.
Arca Maria Alleluya terbuat dari gading dan kayu tingginya sekitar 40 cm berada dalam bingkai kaca bening. Ada 4 orang yang bertugas mengusung arca Maria Alleluya yaitu Lakademu. Para Lakademu ini tidak lagi memakai pakai khusus Lakademu tetapi memakai pakai biasa sehingga wajah para Lakademu dapat terlihat dengan jelas. Setelah umat menjemput arca Maria Alleluya dari Tori dan masuk ke Gereja semua umat mengikuti ibadat sabda dipimpin oleh seorang konfreria yang ditunjuk.
Setelah Ibadat Sabda selesai, Prosesi Alleluya dimulai. Arca Maria Alleluya diarak sepajang jalan di kampung Konga seperti jalur prosesi Jumat Agung. Sepanjang jalan umat menyanyikan Alleluya secara berulang-ulang, gong dan gendang ramai dibunyikan sambil menyanyi umat juga menari penuh kegembiraan, bendera-benrdera kemenangan warna kuning dan putih dikibarkan. Sorak- sorai kegembiraan ini untuk menyerukan Yesus telah bangkit. Sebuah luapan kemenangan dan suka cita umat atas peristiwa iman, sepajang jalan prosesi di pinggir kiri dan kanan jalan lilin terus menyala pada turo yang telah di pasang sejak hari Selasa.
Gambar: https://www.google.com – Prosesi Jumat Agung di Konga.
Prosesi keliling kampung ini melewati 6 armida yakni Armida Miserikordia Porsado, Armida Jentera, Armida Miserikordia, Armida Pohon Nangka, Armida Pohon Waru Dan Armida Pohon Bunga. Prosesi ini juga akan melintas di Tori Tuan Ma, Tori Tuan Ana, Tori Tuan Maninu Dan Tori Maria Alleluya. Saat berhenti disetiap armida nyanyian dan tarian berhenti sejenak, umat melantunkan Doa Ratu Surgawi Bersukacitalah.
Doa berlansung tidak lebih dari 10 menit, tidak ada Ratapan Duka atau Ovos disetiap perhentian sebagaiman pada Prosesi Jumat Agung.
Setelah berdoa umat bergerak lagi ke armida berikutnya sampai selesai, sepanjang jalan umat meluapkan kegembiraan dengan cara menari dan menyanyi Alleluya, serta menyorakkan kemenangan dengan mengibarkan bendera-bendera dan menabuh gong gendang serta alat musik yang dibawa sampai tiba di Gereja Stasi Mater Dolorosa dan prosesipun berakhir.
Kesokan harinya hari Senin atau hari raya paskah ke 2, arca Maria Alleluya diantar kembali ke Tori ditengah kampung. Tori Maria Alleluya baru akan dibuka kembali pada tahun berikutnya. Begitu juga dengan semua armida dibongkar dan akan dibangun kembali tahun depan. Pada hari Senin juga dilangsungkan Sera Punto Dama yakni penyerahan tanggung jawab dari petugas lama ke petugas baru yang akan bertanggung jawab selama satu tahun ke depan pada masing-masing Armida dan Tori.
Ada harapan Prosesi Alleluya menjadi rangkaian kegiatan bagi peziarah yang mengikuti Prosesi Jumat Agung di Larantuka dan Wure, belum lengkap jika tidak mengikuti Prosesi Alleluya di Konga.**
Peliput dan Penulis Sevy Belang.
No responses yet