Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur Buka Kampanye Aksi Bergizi di Sekolah dengan Memberikan Tablet Tambah Darah bagi Remaja Putri di SMAS Katolik Frateran Podor.
Launching Kegiatan Kampanye Aksi Bergizi di Sekolah yang diselenggarakan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Flores Timur (Flotim), Sabtu (01/10/2022) pukul 08.00 Wita dengan sasaran para siswa remaja di Kab. Flotim.
Kampanye tersebut bertujuan menekan para remaja putri dari ancaman anemia/kurang darah (sel darah merah) serta membentuk mereka menjadi manusia yang dipersiapkan untuk menjadi generasi unggul.
Salah satu titik lokasi kampanye gizi yang sempat diliput Media Kominfo Flores Timur yaitu SMAS Katolik Frateran Podor Lewolere, Larantuka, NTT.
Pada waktu bersamaan di SMP Negeri 1 Larantuka juga diselenggarakan kegiatan launching kampanye gizi yang dibuka Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (PKO) berkolaborasi dengan Puskesmas Nagi, sementara di SMAS Katolik Frador dibuka Dinkes Kab. Flotim berkolaborasi dengan Puskesmas Oka.
Launching kampanye di dua (2) lokasi ini merupakan kegiatan yg diselenggarakan Dinkes Kab. Flotim berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (PKO), Diskominfo, Puskesmas Oka, dan Puskesmas Nagi.
Kepala Sekolah SMAS Katolik Frateran Podor Drs. Robertus Sabon Taka mengaku mendukung penuh kegiatan ini. Ia mengatakan, selaku perwakilan lembaga sekolah yang berurusan langsung dengan para remaja tentunya mereka harus dipersiapkan dengan baik, baik pemenuhan kebutuhan makanan, obat-obatan juga fisiknya.
Menurut Kepsek, aksi pemberian tablet tambah darah juga tidak terlepas dari upaya dini pencegahan stunting. Berbicara soal stunting lanjutnya, tentu butuh peran semua pemangku kepentingan baik Pemerintah, Swasta, maupun masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Kab. Flotim dr. Ogie Silimalar melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Flotim Kamaria Lamanele, S.KM saat membawakan sambutan mengatakan ada 4 pokok kegiatan pada kampanye hari ini yakni :
1). Aktivitas fisik ; berupa senam, serta olahraga lainnya. Tujuannya untuk membentuk tulang sehingga tidak mudah bungkuk di usia 40 tahun ke atas.
2). Sarapan bersama dengan makanan yang seimbang atau pemberian makanan tambahan anak sekolah (PMTAS).
3). Pemberian tablet tambah darah yang mengandung banyak komponen zat besi. Untuk pemberian tablet tambah darah akan dibagikan 1 tablet per minggu dan 4 tablet per bulan sesuai kebutuhan.
4). Edukasi gizi seimbang. Pada poin ke-4 ini, Ia menyarankan agar mengkonsumsi pangan lokal.
Untuk pangan lokal lanjut Kabid Kesehatan Masyarakat; banyak ditemukan disekitar kita bisa juga ditanam dipekarangan rumah seperti ubi, singkong, keladi, jagung, sorgum yang mudah dijangkau, murah, sehat, dan terhindar dari zat pewarna, pengawet, dan penyedap rasa.
Lebih lanjut Ia berharap kegiatan ini bermanfaat bagi remaja-remaja kita di Kab. Flotim ini untuk mempersiapkan generasi mereka dan generasi Flotim di masa akan datang karena mereka adalah calon ibu.
Mengakhiri sambutan, Ia berpesan agar remaja putri rutin menjaga gaya hidup sehat dan pola makan teratur karena pintar saja tidak cukup kalau sakit-sakitan.
Sementara itu Plt. Kepala Puskesmas Oka Ferdinandus Deka Hurint, A.Md.Kep saat diwawancara Media Kominfo mengatakan bahwa kampanye aksi bergizi hari ini utamanya adalah pembagian tablet tambah darah bagi remaja putri dan diawali dengan sosialisasi yang mana selama ini belum disosialisasikan tentang apa itu tablet tambah darah, penyebab hingga kenapa tablet tambah darah diberikan kepada remaja putri.
Ia menambahkan, kegiatan ini merupakan program Pemerintah dan wajib dilaksanakan di sekolah-sekolah dibawah koordinasi Dinkes Flotim dan Dinas PKO. Dan hari ini terjadi di SMA Frateran Podor dengan jumlah 266 siswa putri yang terlibat dengan menggunakan empat (4) ruangan yaitu ruangan aula asrama dan tiga (3) ruang kelas.
Kegiatan ini lanjutnya, merupakan tahap awal dan akan terus berkelanjutan untuk dikampanyekan di sekolah-sekolah di Kab. Flotim. Pemberian tablet tambah darah kepada remaja putri telah melalui berbagai riset yang menunjukan bahwa sebagian besar remaja putri merupakan penderita anemia/kurang darah. Hal itu dibuktikan dengan kedatangan tamu bulanan yang selalu menguras sel darah merah.
No responses yet