Pantai Rako. Gambar: doc. Patrisius Lamatokan

Matahari perlahan mulai menampakan sinar paginya bersama semangat saya dan rekan-rekan yang lain melaju dengan kendaraan roda dua menuju ke arah barat Kota Larantuka. Pagi itu kami berencana ke Desa Pantai Oa, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur. Keberangkatan kami bukan tanpa alasan, kami berniat mengikuti upacara peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI) Ke-79 di Desa Pantai Oa.

Perjalanan dari Kota Larantuka, Ibu Kota Kabupaten ke Desa Pantai Oa menempuh jarak lebih kurang 80 Km. Kendaraan kami melintas di jalan aspal mulus sambil di sapa angin pagi nan sejuk menyentuh kulit, bersamaan dengan aroma rumput basah terkena embun mendarat di penciuman. Sepanjang jalan pemandangan gunung, bukit dan laut yang luas membentang bak karpet raksasa tak berujung menjadi suguhan tak membosankan mata. Pohon mente, kelapa, pisang, kemiri berdiri kokoh di sisi kiri dan kanan jalan sambil daun-daunnya melambai-lambai diterpa angin pagi seakan memberi salam pagi bagi kami yang melintas. Betapa Tuhan sungguh baik menghadirkan alam indah berseri di bumi Flores Timur. Setelah tiba di Boru, Ibu Kota Kecamatan Wulanggitang kami harus belok ke kiri menuju selatan dan melintasi beberapa desa. Sama halnya dengan perjalanan dari Larantuka Boru kami menikmati pemandangan bukit, tanaman komoditi yang menjulang tinggi dan gunung berapi Lewotobi yang masih terus erupsi setiap hari sehingga debu erupsi ada dimana-mana. Setelah sampai di Desa Hewa kami masih harus berbelok lagi ke kiri melintasi jalan rabat semen yang mulai rusak menuju pantai selatan.

Setelah beberapa meter kami berjalan melewati jalan rabat semen, mulai terdengar bunyi ombak bersorak seakan menyambut kedatangan kami. Sepanjang jalan, pohon asam berbaris rapi dan pohon lontar menjulang melambai-lambai. Sebelum sampai ke Desa Pantai Oa kami harus melewati Pantai Rako yang masih menjadi wilayah administrasi Desa Hewa. Pantai rako, ya salah satu pantai pasir putih kasar dengan panorama indah saat sunset yang terdapat di Kabupaten Flores Timur. Pantai Rako memiliki ombak tinggi yang bisa digunakan untuk berselancar, ada Tanjung Makasar yang menbatasi Pantai Rako dan Pantai Oa. Berada di Pantai Rako membuat kita nyaman dan betah bercumbu dengan alamnya. Aroma laut sangat kuat tercium, pasir putih ramah menyentuh kulit dan ombak menari-nari tak henti dengan irama angin bertiup. Kami lanjutkan perjalanan kami ke Desa Pantai Oa yang tidak lagi jauh dari Pantai Rako. Setelah beberapa menit dari Pantai Rako akhirnya kami tiba di Desa Pantai Oa. Sebuah desa yang sangat heterogen masyarakatnya kerena berasal dari berbagai daerah di Nusa Tenggara Timur.

Foto Upacara Peringatan HUT RI Ke-79 di Pantai Oa. Gambar: https://www.google.com

Dari gapura depan masuk desa, kami langsung menuju pantai dimana masyarakat telah berkumpul untuk mengikuti upacara peringatan HUT RI Ke-79 Tahun 2024. Upacara ini agak berbeda dan unik karena Bendera Merah Putih dikibarkan dari laut dan masyarakat menyaksikannya dari pinggir pantai. Upacara berlangsung dengan baik. Setelah selesai upacara kami berbaur dan bergabung dengan warga mengikuti rangakian acara yang telah disiapkan sambil menikmati alam dan suasana Pantai Oa.

Desa Pantai Oa memiliki pantai yang juga disebut Pantai Oa. Pantai dengan pasir putih halus ini menyuguhkan pemandangan alam yang menyegarkan mata dan senyum ramah warga membuat tentram. Perahu-perahu nelayan terlihat dari pinggir pantai, langit dengan awan cerah dan laut biru meneduhkan. Jika kami tiba lebih pagi maka kami dapat melihat matahari terbit dari di Pantai Oa atau jika kita berada di Pantai Oa saat musim tangkap ikan maka kita dapat menikmati ikan bakar di pinggir pantai dan melihat para nelayan bongkar muat hasil tangkap mereka. Pantai oa merupakan salah satu obyek wisata yang belum terjamah dengan serius. Pantai Oa dan Pantai Rako merupakan mutiara tersembunyi di selatan Kabupaten Flores Timur.

Ketika matahari mulai perlahan-lahan kembali ke pangkuan barat kamipun bergegas meninggalkan Pantai Oa kembali ke Larantuka. Ada keinginan untuk kembali lagi bersua pandang dengan alam dan warganya. Pasti. Kami akan kembali lagi. Jika ingin ke pantai, maka kami sarankan untuk ke Pantai Oa dan Pantai Rako. Rasakan berkat Tuhan dari alam dan segala yang dijadikan-Nya dengan rasa syukur di dua pantai ini. Ayo ke Flores Timur.**

Penulis: Sevy Belang

Categories:

Tags:

No responses yet

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    PERSONEL DISKOMINFO FLOTIM

    Siaran Pers

    error: Content is protected !!