Penjabat Bupati Flores Timur, Doris Alexander Rihi mengatakan tanggungjawab pemerintah untuk menyejahterakan masyarakat Flores Timur sangat banyak. Tanggungjawab dimaksud adalah upaya pemerintah dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, seperti kebutuhan air minum bersih, makanan, pertanian, perikanan, sekolah, infrastruktur jalan dan kebutuhan lainnya.
Hal itu disampaikan Doris Rihi pada acara Deklarasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat pagi tadi di Desa Watanhura, Kecamatan Solor Timur, Selasa, 7 Pebruari 2023.
Deklarasi itu dihadiri oleh Kadis Kominfo Flotim, Herry Lamawuran ; Kadis Lingkungan hidup, Servulus Demoor; Sekretaris Dinas Kesehatan, Johanes Jong; Sekretaris Dinas PKO, Simon Soge; Camat Solor Timur, Abdul Wahid: Pokja PKP diwakili oleh Kabid Sarana Prasarana B4D, Lin Fernandez; Danramil Solor, Kapolsek Solor, Kades Watanhura, Silvester Patigolo dan Masyarakat Desa Watanhura.
Menurutnya banyak hal yang sudah dikerjakan pemerintah, selain yang disebutkan diatas, namun banyak hal juga yang sudah dilakukan oleh pemerintah dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Dalam keadaan yang terbatas, Pemerintah, lanjut Doris Rihi, telah menjawab semua keanekaragaman kebutuhan dengan wilayah Flores Timur yang sangat luas yang tersebar di Larantuka daratan, Adonara dan Solor. Jika Desa Watanhura telah mendapat perhatian infrastruktur jalan dan kebutuhan air bersih, hal itu perlu disyukuri. “Jadi kalau Watanhura ini, pengerjaan jalannya cukup sampe sini dan kebutuhan air sudah terpenuhi, itu harus disyukuri, karena masih banyak desa dan kecamatan yang masih membutuhkan perhatian pemerintah”, ujar Doris Rihi.
Pemerintah hadir untuk menyejahterakan masyarakat. Demikian juga para politisi, kehadiran mereka, juga bertujuan untuk menyejahterakan masyarakat. Struktur pemerintah mulai dari Presiden sampai pada Lurah dan Kepala Desa berada dalam satu tujuan yang sama, yakni menyejahterakan rakyat. Kepala Desa tidak akan berbeda dengan Bupati dalam menjalankan roda pembangunan di daerah ini.
Ia mencontohkan, jika seorang Kepala Desa tidak berhasil menghadirkan air minum bersih dan semenisasi jalan untuk kepentingan masyarakatnya, itu berarti bukan saja Bupati yang dinilai tidak berhasil, tetapi Kepala Desa tersebut juga dianggap tidak berhasil. Karena itu Ia berharap perlunya koordinasi dan kerjasama yang sinergi dari semua pemangku kepentingan di daerah, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaannya.
“Pemerintah hadir untuk menyejahterakan masyarakat. Teman-teman di politik hadir juga untuk menyejahterakan masyarakat. Struktur perintah mulai dari Presiden sampe Lurah, Kepala desa satu langkah semua. Bapa Desa tidak akan berbeda dengan saya jadi kalau dia tidak berhasil hadirkan air dan semenisasi jalan, itu dia juga tidak berhasil, bukan Bupati saja yang tidak berhasil. Jadi itu harus dikoordinasikan dalam perencanaan demikian juga camat dan semuanya”, ujarnya.
Tahun 2023, lanjut Doris Rihi, Pemerintah Kabupaten Flores Timur, melalui dana bantuan dari pemerintah pusat, berencana akan membangun infrastruktur jalan dari Desa Pandai menuju Desa Demon Dei di Kecamatan Wotan Ulumado dan ruas jalan dari Kelurahan Ritaebang-Tanah Lein di Kecamatan Solor Barat. Sedangkan dana dari APBD Flores Timur akan dibangun infrastruktur jalan di Desa Lamawohong – Kecamatan Solor Barat.
“Tahun ini kalau tidak ada hambatan, saya katakan tidak hambatan, karena tahun kemarin kita rencanakan, kaget-kaget covid. Tahun ini kalau tidak ada hambatan, jalan akan dikerja dari Desa Pandai-Demon dei, juga jalan dari Rutaebang-Tanah lein. Itu yang dari pusat. Sedangkan dari APBD akan dikerjakan di Lamawohong”,ujarnya.
Menurutnya, kalau dibandingkan dengan prioritas dan kebutuhan, maka berdasarkan pengamatannya, pengerjaan infrastruktur jalan di pulau solor belum menjadi skala prioritas. Mengingat ruas jalan yang dilaluinya masih nampak baik.
“Jangan tersinggung, karena saya masih bisa lalui dan jalannya masih baik. Jadi ada banyak kebutuhan tapi sumberdaya untuk memenuhinya terbatas sehingga ada yang namanya prioritas”, ujarnya.
Dikatakan, perencanaan pembangunan di daerah ini tidak sendiri direncanakan dari atas, namun perencanaannya dimulai dari struktur terendah. Diawali dari Musbangdes/Kelurahan dan Kecamatan dan sampai tingkat Kabupaten. Ia berharap melalui perencanaan yang baik, semua permasalahan di Watanhura bisa sedikit demi sedikit terjawab.
Sementara itu pada kesempatan yang sama, Kades Watanhura, Silvester Patigolo meminta perhatian Pemerintah Kabupaten Flores Timur melalui Penjabat Bupati Flores Timur, Doris Rihi untuk memperbaiki infrastruktur Jalan yang sudah rusak, penerangan listrik, pasokan air minum bersih serta jaringan internet.
Dalam kondisi keterbatasan seperti itu diingatkan semua warga Watanhura untuk tetap dalam satu kesatuan, kebersamaan dan kekeluarga dan tidak boleh terpisahkan hanya karena perbedaan kebutuhan. ” Kita harus menjadi satu keluarga besar Watanhura, tegas Doris Rihi
Ia mencontohkan di Desa Watohari, dengan keterbatasan dana bantuan dari pusat sebesar Rp. 35.000.000, yang merupakan dana stimulan, untuk pembangunan rumah hunian, namun dari uang tersebut masyarakat merencanakan sedemikian rupa hingga dapat memenuhi tambahan 5 rumah. Hal ini menurutnya luar biasa dan masyarakat serta Kepala Desa Watohari perlu diberi apresiasi dan penghargaan atas keberhasilannya dalam memanfaatkan bantuan tersebut.
“Saya sangat senang bisa datang di Watanhura, sebelumnya saya hanya sampai di Bubuatagamu. Kehadiran saya ini untuk lebih mendekatkan diri dengan saudara-saudara saya di Watanhura untuk melihat secara dekat wilayah dan kebutuhan masyarakat disini. Saya sudah mendengar dari Bapa Kepala Desa. Itu semua akan menjadi tanggungjawab Pemerintah, ujar Doris Rihi.
No responses yet