ITB Gandeng Pemerintah Daerah, dan Komunitas Kreatif di Flores Timur untuk mengembangkan Produk Kreatif dan Kapasitas SDM di Larantuka
Institut Teknologi Bandung (ITB) yang diwakili oleh tim peneliti Design Ethnography Lab. ITB mengadakan workshop pengembangan produk bagi UMKM dan Pelatihan Design Thinking untuk Komunitas Kreatif di Larantuka pada hari Rabu, 24 November 2021. Workshop terbagi atas 3 (tiga) jenis pelatihan, yaitu: Pengembangan Desain Kemasan bagi Produk UMKM, Pengembangan Produk Kreatif Berbahan Dasar Lontar, dan Design Thinking yang ditujukan untuk para pelaku komunitas kreatif di Larantuka. Kegiatan ini dilaksanakan secara paralel di Asa Hotel Meeting Room.
Pelaksanaan workshop ini merupakan salah satu bentuk realisasi diskusi di aula Rumah Jabatan Bupati Flores Timur bersama Bupati Flores Timur, Bapak Anton Gege Hadjon, ST, serta kunjungan ke komunitas usaha kreatif yang ada di Kabupaten Flores Timur (27/05/2021 – 29/05/2021).
Kegiatan ini juga mengundang Fransisca Callista sebagai Pemateri yang ditayangkan secara daring. “Mbak Sisca (Fransisca Callista) memberikan materi secara jarak jauh (dari Temanggung, Jawa Tengah), nah materinya diputar disini. Sesi diskusinya juga disambungkan daring melalui Zoom secara live.” Ujar Prananda L. Malasan dari Tim Peneliti Design Ethnography Lab. ITB menjelaskan bahwa materi dari Fransisca Callista penting untuk memantik semangat komunitas kreatif di Larantuka, pasalnya, perempuan yang karib disapa Mbak Sisca ini merupakan salah satu pencetus dan penggerak Pasar Papringan di Temanggung.
Setelah pemaparan materi, peserta dibagi ke 3 (tiga) workshop berbeda. Peserta workshop Pengembangan Produk Kreatif Berbahan Dasar Lontar berasal dari komunitas Ria’s Bag di Ile Mandiri, peserta workshop Pengembangan Desain Kemasan bagi Produk UMKM berasal dari komunitas Depot SEJATI, Madu Hutan Flores Timur, Qwatex Handycraft, Tenun Mekar, dan Nagi Fashion. Sedangkan peserta workshop Design Thinking berasal dari komunitas SimpaSio Institute, CIG Record, dan Nagi Bonsai.
Workshop Pengembangan Desain Kemasan untuk UMKM diawali dengan pemberian materi tentang branding dan pemasaran, serta implementasinya ke bentuk produk. Setelah itu, peserta diajak memetakan potensi dan melihat permasalahan yang ada disekitar untuk menemukan solusi praktis.
Pada workshop Pengembangan Produk Kreatif berbahan Lontar, para peserta diajak berkreasi dengan potensi alam yang ada disekelilingnya, sebelum praktik dalam mengolah lontar, para peserta diberikan pemahaman dan materi untuk membuka wawasan dan referensi pengembangan produk terdesain. Salah satu peserta workshop ini, Pak Dus, seorang sejarawan dan budayawan Flores Timur sekaligus senior dalam pengolahan lontar mengajarkan tips-tips dan memotivasi para peserta lain yang ingin belajar keahlian menganyam material lontar menjadi sebuah produk yang bernilai.
Sedangkan workshop Design Thinking untuk Komunitas Kreatif di Larantuka berjalan antusias. Pemikiran kritis antara para peserta membuahkan rancangan inovatif untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang dapat digunakan sebagai landasan pengembangan komunitas kreatif mereka. Mulai dari pemetaan isu dan langkah-langkah untuk mencapai tujuan besar, penentuan parameter keberhasilan, inisiatif yang dapat dilakukan, serta stakeholder yang perlu digandeng agar tujuan komunitas dapat terlaksana.
Workshop berjalan hingga kira-kira pukul 16.00 WITA dan ditutup dengan penampilan Bapak Yance Boli, Pak Deni, dan Pak Frans dari CIG Records. Salah satu perwakilan peserta, Kak Vici dari SimpaSio Institute mengatakan, “Kegiatan ini sangat seru ya, kami harap bisa berlanjut, supaya akan ada kolaborasi juga diantara para peserta atau komunitas disini, tidak berjalan sendiri-sendiri.”
Harapan para peserta untuk melanjutkan program ini rupanya disambut baik oleh Pemerintah Flores Timur. Keesokan harinya (25/11/2021), saat kunjungan tim peneliti Design Ethnography Lab. ITB ditemani Pak Heri dan Pak Dus ke Sekretariatan Daerah Flores Timur dengan Bapak Paulus Igo Geroda, S.Sos, M.AP dan Bapak Drs. Petrus Pedo Maran, M.Si selaku perwakilan dari Sekretariatan Daerah Flores Timur mengutarakan keinginan adanya kerjasama antara pihak Flores Timur dengan ITB. “MoU sudah mulai disusun, kami harap kedepannya kita bisa bersama-sama.”
No responses yet