Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat menyerahkan bantuan dana pengadaan peralatan dan fisik bangunan bidang pendidikan dari DAK dan DAU Spesifik Grant Tahun Anggaran 2023 untuk SMA/SMK se-Kabupaten Flores Timur sebesar Rp 10.134.800.000, bertempat di SMA Negeri I Larantuka, Jumad, 29 April 2023.

Usai menyerahkan dana tersebut, Gubernur NTT melanjutkan kunjungan kerjanya di Desa Tenawahang, Kecamatan Titehena. Di Desa ini Gubernur Laiskodat melakukan panen perdana jagung program tanam jagung panen sapi (TJPS) yang dikelola secara mandiri oleh kelompok tani Nusa Raya seluas 70 Ha. Ikut serta dalam panen perdana tersebut Penjabat Bupati Flores Timur Doris Alexander Rihi, Dandim 1624 Flores Timur, Letkol. Inf Tunggul Jati, dan Camat Titehena.

Program TJPS yang diluncurkan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur bertujuan mendongkrak ekonomi petani melalui integrasi jagung-ternak. Program ini dimaksudkan untuk mengukur penyediaan bahan baku pakan serta estimasi daya dukung pakan bagi pengembangan ternak sapi, babi, dan ayam di Nusa Tenggara Timur.

Dihadapan Gubernur, Kepala Desa Tenawahang menjelaskan bahwa program TJPS Pemerintah Propinsi NTT sudah di jalankan di Desanya sejak tahun 2020. Kegiatan yang dilakukan yakni membuka kebun baru diatas lahan warga secara gotong royong dengan dukungan dari dana desa. Setiap tahunnya para petani secara mandiri tergabung dalam kelompok tani Nusa Raya berhasil membuka kebun baru seluas 70 Ha. Hingga saat ini lahan baru yang berhasil dibuka seluas lebih dari 200 Ha.

Persoalan yang dihadapi warganya saat ini adalah belum adanya infrastruktur jalan usaha tani untuk memobilisasi hasil panen warga serta sumur bor yang mampu mengaliri lahan warga, dimana warga saat ini mengandalkan curah hujan dan hanya dapat memanen satu kali dalam setahun. Karenanya Ia meminta bantuan dana kepada Gubernur NTT untuk pengadaan peralatan sumur bor di desanya, sehingga warganya dapat memanen dua kali setahun dengan bantuan air dari sumur bor.

Ditahun 2023 ini pihaknya melalui dana desa telah menganggarkan dana sebesar 400 juta rupiah untuk pembangunan Balai Latihan Kerja, dengan tujuan agar semua petani didesanya perlu dibekali dengan pengetahuan pengolahan lahan pertanian yang memadai. Selama ini pelatihan yang diberikan oleh para penyuluh pertanian hanya dilakukan dibawah pohon dan di teras rumah warga.

Menanggapi hal itu; Gubernur Laiskodat menyarankan Kades Tenawahang untuk menggunakan dana desa senila 400 juta tersebut, dengan terlebih dahulu membangun sumur bor. Dengan adanya sumur bor maka petani mendapatkan pasokan air yang cukup sehingga rencana untuk panen jagung setahun dua kali bisa terwujud. Dana tersebut juga dimanfaatkan untuk melatih para pemuda di desa itu untuk mengetahui cara mengelola pakan ternak yang baik, serta digunakan untuk pengadaan peralatan pakan ternak.

Dengan demikian jagung yang dihasilkan dari ratusan hektar lahan petani tidak lagi di jual keluar daerah, namun di olah menjadi pakan ternak dengan menggunakan teknologi mesin yang modern. Dengan adanya pengolahan pakan ternak di Desa Tenawahang, maka permintaan akan kebutuhan pakan tersebut semakin meningkat. Para pedagang dan distributor tidak lagi mendatangkan pakan ternak dari luar Flores Timur karena mudah dijangkau dan cepat dalam pendistribusian. Bahkan peternakan dari luar Flores Timur pun dapat memesan langsung pakan ternak melalui Bumdes Desa Tenawahang.

Kedepan, lanjut Gubernur NTT, Desa Tenawahang akan menjadi pusat pemasok pakan ternak terbesar di Flores. Jika ini ditata dan dikelola secara baik, maka kebutuhan akan telur ayam dan ayam potong semakin hari semakin meningkat, yang berdampak pada pendapatan peternak ayam potong dan peternak ayam petelur juga akan bertambah.

Pemasukan untuk Desa Tenawahang bukan saja sebagai pemasok pakan ternak tapi juga mesin bor air tanah milik desa bisa disewakan kepada pihak ketiga atau desa-desa lain yang membutuhkan untuk kepentingan yang sama. Dari nilai kontrak tersebut akan mendatangkan pendapatan bagi Desa Tenawahang. Juga akan muncul pengusaha-pengusaha baru sebagai peternak ayam potong maupun peternak ayam petelur di Desa Tenawahang demikianpun desa-desa tetangga lainnya.

Pada kesempatan itu Gubernur Laiskodat juga melakukan erteg pada telinga sapi milik warga Desa Tenawahang sebanyak 5 ekor dan meninjau proses pengolahan tepung daun kelor milik Wilem Openg.

Categories:

Tags:

One response

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!