Kegiatan Analisis Situasi stunting Kabupate Flores Timur, Larantuka, 01/03/2022, Sumber : Diskominfo FLOTIM

Larantuka, 01 Maret 2022

Bertempat di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Flores Timur kegiatan analisis situasi stunting yang merupakan tahapan pertama aksi konvergensi stunting setelah pada ahkir januari 2022 lalu diadakan kegiatan Pra Ansit, dibuka langsung oleh Ibu Apolonia Corebima,SE,M.Si Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Flores Timur.

Kegiatan Analisis stunting tingkat Kabupaten Flores Timur, Larantuka,01/03/2022, Sumber: DISKOMINFO FLOTIM

Turut hadir dalam kegiatan ini Tim konvergensi stunting kabupaten Flores Timur dari Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Flores Timur, Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur, Dinas Sosial Kabupaten Flores Timur, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Flores Timur, Dinas Pekerjaan Umum dan Panataan Ruang Kabupaten Flores Timur, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Flores Timur, Dinas Perumahan dan Pemukiman Kabupaten Flores Timur, Dinas Pengendalian Penduduk,KB dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Flores Timur, Dinas Perikanan Kabupaten Flores Timur, Kantor Kementrian agama Kabupaten Flores Timur,Bagian Hukum Setda Kabupaten Flores Timur, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Flores Timur, Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Flores Timur, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Flores Timur, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Flores Timur,YPPS, Institut Keguruan Teknologi Larantuka, Tenaga Alhi Pendamping Desa di Kabupaten dan Tim Pengerak PKK Kabupaten Flores Timur.

Analisa situasi stunting, Larantuka 01/03/2022, Sumber : DISKOMINFO FLOTIM

Dalam sambutannya,Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Flores Timur, mengatakan bahwa Stunting dan kekurangan gizi lainnya yang terjadi pada 1.000 HPK di samping berisiko pada hambatan pertumbuhan fisik dan kerentanan anak terhadap penyakit, juga menyebabkan hambatan perkembangan kognitif yang akan berpengaruh pada tingkat kecerdasan dan produktivitas anak di masa depan. Upaya percepatan pencegahan stunting akan lebih efektif apabila intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif dilakukan secara konvergen. Konvergensi penyampaian layanan membutuhkan keterpaduan proses perencanaan, penganggaran dan pemantauan program/kegiatan pemerintah secara lintas sektor untuk memastikan tersedianya setiap layanan intervensi gizi spesifik kepada keluarga sasaran prioritas dan intervensi gizi sensitif untuk semua kelompok masyarakat, terutama masyarakat miskin.

Kegiatan analisis stunting, Larantuka,01/03/2022, Sumber: DISKOMINFO FLOTIM

Lebih lanjut Kepala BP4D, menjelaskan ,”Informasi tentang pemetaan program/kegiatan, cakupan, dan prevalensi (jumlah dan kasus) sebaran stunting sangat diperlukan dalam proses analisis situasi dan menentukan lokasi prioritas di masing-masing kabupaten/kota. Pemetaan program/kegiatan dilakukan untuk mengidentifikasi jenis dan lokasi pelaksanaan kegiatan. Cakupan intervensi baik spesifik dan sensitif perlu dikaji untuk menilai cakupan pelaksanaan program/kegiatan. Sedangkan sebaran prevalensi (kasus dan jumlah) stunting dijadikan pedoman dalam menentukan lokasi-lokasi rawan stunting.”

Target antara Percepatan Penurunan Stunting, larantuka,01/03/2022, Sumber: Tim Percepatan Penurunan Stunting Flotim

Kegiatan analisa situasi berupaya untuk melakukan percepatan pencegahan dan penanggulangan stunting di Kabupaten Flores Timur. Stunting  menjadi tugas dan tanggungjawab kita bersama untuk memutuskan mata rantai penghambat kehidupan generasi masa depan bangsa dengan mempersiapkan calon kehidupan dengan sebaik mungkin sejak remaja, calon pengantin, ibu hamil, bayi kurang 6 bulan dengan ASI eksklusif, bayi berusia dibawah 5 tahun sehingga kehidupan sudah dipersiapkan sejak awal, dan peran masyarakat sangat diharapkan. (mit/flt)

Tags:

One response

  1. Data dari FAO di 2017 laporkan status ketahanan pangan dan gizi Indonesia mendapat nilai merah, khususnya pertumbuhan kurus anak bawah 5 tahun (balita) pada usianya (wasting), pertumbuhan kerdil anak balita (stunting), dan kelebihan berat badan anak balita.
    Semoga Kita terbebas dari stunting
    https://pangandangizi.com/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!