Kelompok Kerja Perumahan dan Kawasan Permukiman ( Pokja PKP) Kabupaten Flores Timur melalui dukungan UNICEF, “United Nations International Children’s Emergency Fund” (Dana Darurat Anak Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa) yang bermitra dengan Yayasan Pengkajian dan Pengembangan Sosial (YPPS) menggelar workshop bertajuk “Pelatihan Fasilitator STBM (Sanitasi TOTAL Berbasis Masyarakat)” yang difokuskan pada isu GEDSI (Gender, Equality, Disability & Social Inclusion) yang berketahanan iklim. Kegiatan dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur, Ogie Silimalar berlangsung selama 3 hari, dimulai pada hari Selasa, 11 Juli 2023 hingga 13 Juli 2023 bertempat di Aula Gelekat Nara Larantuka dan dihadiri oleh 30 peserta dari berbagai kalangan.

Menurut Kadis Ogie, workshop ini dimaksudkan agar Tenaga Sanitasi Lingkungan, Petugas Promosi Kesehatan dalam lingkup Dinas Kesehatan maupun Puskesmas dapat melakukan monitoring terpadu dalam pelaksanaan kegiatan STBM GEDSI yang berketahanan iklim dan melakukan integrasi kegiatan Kesehatan Lingkungan dan Promosi Kesehatan, berkolaborasi dengan beberapa pihak seperti Petugas Kecamatan, Pendamping Desa, TP-PKK, Universitas, HAKLI, Budayawan, Organisasi Penyandang Disabilitas, Dinas Informasi dan Komunikasi.

Kegiatan yang menghadirkan Narasumber utama Kepala Bappelitbangda Provinsi NTT, Dr. Ir. Alfonsus Theodorus, MT serta Pemateri workshop lainnya, Agustini Raiuntung dan Kuwat Karyadi. Kepala Bappelitbangda, Alfonsus pada kesempatan itu mempresentasikan Kebijakan Pemerintah Provinsi NTT dalam Percepatan 5 Pilar STBM GEDSI, serta menyampaikan Pemerintah Provinsi NTT dalam melakukan sinkronisasi-sinergi dengan jejaring AMPL dan Mitra dalam pencapaian Target pembangunan air minum dan sanitasi NTT

Pada kesempatan yang sama perwakilan Forum Komunikasi Keluarga dengan Anak Difabel (FKKAD) Kabupaten Flores Timur, Agustinus Sendoren Piran berharap adanya intervensi untuk melibatkan kaum disabilitas dalam perencanaan pembangunan melalui musrembang serta dibutuhkan kolaborasi untuk menuju suatu hal yang besar. Dinamika kelompok terlihat begitu antusiasnya peserta dalam mengajukan pertanyaan kepada fasilitator sekaligus mengoptimalkan audit STBM GEDSI di wilayah kerjanya masing-masing.


Melalui workshop ini Tenaga Sanitasi Lingkungan, Petugas Promosi Kesehatan dalam lingkup Dinas Kesehatan maupun Puskesmas berkolaborasi dengan berbagai pihak diantaranya Petugas Kecamatan, Pendamping Desa, TP-PKK, Universitas, HAKLI, Budayawan, Organisasi Penyandang Disabilitas, Dinas Informasi dan Komunikasi untuk lebih peduli dan sadar terhadap isu GEDSI yang berketahanan iklim di kabupaten Flores Timur. Dengan demikian kaum marjinal tidak perlu merasa terpinggirkan, melainkan menjadi bagian dari kita.

Categories:

Tags:

No responses yet

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    error: Content is protected !!