Pasar Inpres Larantuka merupakan salah satu penggerak sendi perekonomian masyarakat. Hampir semua lapisan masyarakat di kabupaten Flores Timur melakukan transaksi jual beli barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Umumnya yang diperjual belikan di pasar adalah berbagai aneka sayuran, ikan, buah, beras, minyak goreng, pakaian dan lain sebagainya. Salah satu potensi masalah yang timbul dari adanya pasar adalah masalah sampah yang dihasilkan sebab selain jumlahnyayang relatif banyak, sampah pasar juga mempunyai problematik sendiri (Naatonis,2010).

Pembuangan sampah yang terorganisir dan berserahkan di pasar tentunya membuat pelanggan dan pengunjung tidak merasa nyaman. Selain menimbulkan bau yang tidak sedap, sampah berserakan dipasar juga mengganggu kebersihan dan keindahan lingkungan karena keadaan lingkungan yang kurang baik dan jorok, akan menurunkan minat dan hasrat oranglain (turis) untuk datang berkunjung ke daerah tersebut, serta menjadi sumber penularan penyakit karena sampah menarik kehadiran tikus, kecoa dan lalat yang bisa menjadi media penulan penyakit seperti diare, disentri, kolera, typus, malaria dan DBD.

Sampah dari hasil aktivitas jual beli di pasar inpres Larantuka, terkumpul ditempat yang telah disiapkan dan disepakati bersama Dinas Lingkungan hidup Kabupaten Flores Timur. Setiap hari sampah diangkut oleh petugas kebersihan dari dina terkait, namun masih ada sampah yang berserakan disekitar kios dan stand penjual. Selain sampah, air limbah pasar dibuang pada selokan yang tersumbat baik oleh tanah mapupun sampah yang tertinggal sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap yang mengganggu pernapasan.

Sampah harus dikelola dengan baik sampai sekecil mungkin tidak mengganggu atau mengancam kesehatan masyarakat. Pengelolaan sampah yang baik, bukan saja untuk kepentingan kesehatan saja, tetapi juga untuk keindahan lingkungan. Pengelolaan sampah disini meliputi pengumpulan, pengangkutan, sampai dengan pemusnahan dan pengelolaan sampah sedemikian rupa sehingga sampah tidak menjadi sumber yang mengganggu kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup. (Trihadiningrum,Y,2002)

Salah satu faktor yang menyebabkan permasalahan sampah di Pasar Inpres Larantuka yaitu partisipasi masyarakat yang untuk memelihara dan membuang sampah pada tempatnya serta membuang air limbah pada selokan yang tersumbat dan dangkal. Perlu adanya partisipasi dari pedagang pasar baik dalam bentuk tindakan maupun ide dalam pengelolaan sampah, hal ini meminimalisir sampah yang berserakan disekitar kios dan stand para pedagang sehingga dapat tercipta kebersihan lingkungan pasar. Dinas Lingkungan Hidup Kabupate Flores Timur di lain sisi meskipun banyak tempat sampah yang disediakan oleh pihak pengelola kebersihan sampah masih ada saja pedagang dan pembeli yang tidak bersedia membuang sampah pada tempat yang disediakan oleh pihak pengelola sampah oleh karena itu perlu terus melakukan pembinaan dan pengawasan rutin kepada segenap pelaku pasar agar tercipta kesadaran masyarakat. Namun pada akhirnya tidak hanya pemerintah sebagai penyedia sarana dan prasarana saja mempunyai persoalan dalam pengelolaan sampah ini namun sebagian besar masyarakat belum memahami pengelolaan sampah yang baik padahal peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dalam pengelolaan sampah sehingga jika berjalan dengan baik akan menjadi tindakan nyata dalam bekerjasama menciptakan lingkungan bersih dan sehat. mari kita ciptakan lingkungan yang bersih dan sehat dengan membuang sampah pada tempatnya!!! (Data 08 Agustus 2023) (Mit/Flt).

Penulis : Katharina S.Kelen, S.K.M (Pranata Humas pada Dinas Komunikasi & Informatika Kabupaten Flores Timur )

Tags:

No responses yet

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    error: Content is protected !!