Penjabat Bupati Flores Timur Panen Perdana Kopi Robusta di Desa Leraboleng Kecamatan Titehena.

Foto by: Yelly Mera

Penjabat Bupati Flores Timur (Flotim) Sulastri H.I. Rasyid S.Pi. M.Si., melakukan panen perdana kopi robusta sekaligus meninjau Unit Pengolahan Hasil (UPH) Kopi Leworook di Desa Leraboleng Kecamatan Titehena (Rabu, 11/09/2024).

Penjabat Bupati bersama rombongan tiba di desa Leraboleng disambut secara seremonial adat berupa suguhan sirih pinang dan arak serta pengalungan selendang. Selanjutnya menuju kantor desa diiringi tarian Hedung oleh anak-anak Taman Kanak-kanak (TK) Nubuntawa.

Setelah tiba dan istirahat sejenak di kantor desa, Penjabat Bupati Flotim bersama Rombongan menuju lokasi kebun kopi Botong, Desa Leraboleng untuk melakukan panen perdana kopi robusta milik petani Kristoforus Suban Payong dengan luas lahan 0,8 hektar.

Usai panen Sulastri Rasyid bersama rombongan melihat secara dekat rumah produksi UPH kopi Leworook diakhiri dengan tatap muka bersama warga masyarakat desa Leraboleng Kecamatan Titehena.

Dalam kesempatan tatap muka bersama masyarakat Sulastri Rasyid mengajak para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) harus mandiri, harus menyisikan sebagian keuntungan untuk perputaran modal demikian juga sebagai dana pemeliharaan apabila ada perlengkapan dan peralatan yang sudah rusak atau harus di ganti.

Sulastri menegaskan bahwa Pemerintah akan terus mendorong perkembangan UMKM supaya semakin maju dan perputaran ekonomi di Flores Timur tetap berjalan.

Disisi lain Sulastri berharap kepala desa menyiapkan anggaran desa setiap tahun untuk pemberdayaan UMKM di desa Leraboleng.

Menyinggung soal legalitas perijinan usaha, terutama menyangkut sertifikat HALAL, Sulastri menyakini tidak saja Majelis Ulama Indonesia (MUI) tetapi Nahdlatul Ulama (NU) juga siap turun dan membantu memberikan perijinan dimaksud.

Panen perdana kopi robusta dan peninjau UPH ini diikuti juga Staf Ahli Jong Yohanis, Para Asisten Sekretariat Daerah (Setda)  Kabupaten Flotim, Para Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Lingkup Setda Flotim, Kabag Prokompim.

Foto By: Yely Mera

Perlu diketahui Kopi Robusta pertama kali ditemukan di Kongo, Afrika Tengah pada akhir abad ke-19. Kopi ini kemudian menyebar ke seluruh dunia dan menjadi populer di Asia Tenggara.

Kopi Robusta di Indonesia mulai ditanam pada awal abad ke-20 oleh pemerintah kolonial Belanda. Kopi ini kemudian berkembang pesat di daerah-daerah seperti Sumatera, Sulawesi, dan Jawa.

Kopi Robusta tumbuh paling baik pada ketinggian 200-800 meter di atas permukaan laut. Tanaman ini dapat tumbuh hingga 10 meter dan memiliki daun besar dan tebal.

Proses penanaman kopi Robusta dimulai dengan menanam bibit kopi di tanah yang subur. Selama tiga hingga empat tahun pertama, tanaman akan tumbuh dan berkembang biak. Setelah itu, tanaman akan mulai berbuah dan bisa dipanen.

Proses produksi kopi Robusta dimulai dengan panen buah kopi yang telah matang. Buah kopi kemudian dikeringkan dan dipisahkan dari kulitnya untuk diambil biji kopi di dalamnya. Biji kopi bisa diproses dengan cara kering atau basah.

Kopi Robusta yang diproses dengan cara kering akan menghasilkan kopi dengan karakteristik yang kuat dan pahit. Sedangkan kopi yang diproses dengan cara basah akan menghasilkan kopi dengan karakteristik yang lebih halus dan ringan.**

Peliput: Yelly Mera

Penulis: Sevy Belang

Categories:

Tags:

No responses yet

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    error: Content is protected !!